Pendidikan
anak usia dini (PAUD) di Indonesia kini telah mulai berkembang. Di berbagai daerah terpencil sekali pun di
Indonesia saat ini sudah mulai adanya pembangunan PAUD. Hal ini menunjukkan
bahwa Pemerintah telah mulai menyadari arti pentingnya PAUD sebagai lembaga
pendidikan yang meletakkan fondasi dasar akan pembentukan karakter, moral,
serta intelektual generasi bangsa kedepannya. Pada hakikatnya Pendidikan Anak Usia Dini memang sangat penting
sebagaimana yang dikatakan oleh Kementrian Pendidikan Nasional bahwa Usia dini merupakan periode awal yang paling penting
dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan manusia.
Pada masa usia dini, semua potensi anak berkembang sangat cepat. Fakta yang
ditemukan oleh ahli-ahlineurologi, menyatakan bahwa sekitar 50% kapasitas
kecerdasan manusia telah terjadi ketika usia 4 tahun dan 80% telah terjadi
ketika berusia 8 tahun. Pertumbuhan fungsional sel-sel syaraf tersebut
membutuhkan berbagai situasi pendidikan yang mendukung, baik situasi pendidikan
keluarga, masyarakat maupun sekolah.
Fasilitas-fasilitas yang
mendukung pendidikan di PAUD juga mulai dikembangkan. Seiring dengan meledaknya
revolusi tekhnologi, khususnya
tekhnologi pendidikan, PAUD juga mulai menyeimbangkan pendidikan dengan
memanfaatkan tekhnologi yang ada.
Namun
disisi negatifnya, terkadang pada praktiknya, PAUD Kehilangan esensinya sebagai
pembentuk fondasi awal dari karakter, intelektual dan moral dimana PAUD sudah
tidak lagi bertindak sebagai pembentuk Fondasi, namun telah mulai membangun
secara berlebihan dan tidak sesuai dengan porsinya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa
PAUD yang mulai mengajarkan hal-hal yang belum mampu diserap oleh anak-anak
usia dini. Anak-anak usia dini
seharusnya
belum diajarkan untuk
membaca paragraf, namun cukup mengenal huruf-huruf atau kata-kata.
Hal
negatif lainnya, dengan berkembangnya pembangunan PAUD akan menyebabkan berkurangnya
intensitas perhatian orang tua terhadap anaknya. Tidak sedikit orang tua yang
menganggap bahwa pendidikan di PAUD itu sudah cukup bagi perkembangan anak,
sehingga mereka kurang memperhatikan perkembangan karakter, moral dan
intelektual anaknya di dalam keluarga bahkan mereka cenderung untuk mengabaikan
pendidikan informal anaknya di rumah karena menganggap pendidikan di PAUD sudah cukup memadai. Padahal, pendidikan
informal di rumah juga sangat penting, karena biar bagaimanapun lingkungan
pertama yang paling dekat dengan si anak dan yang mempengaruhi tumbuh
kembangnya adalah lingkungan rumah atau keluarga. Sehingga tidak berlebihan
jika dikatakan lingkungan keluarga memiliki kontribusi besar dalam tumbuh
kembangnya anak.