BAB I
PENDAHULUAN
1.2
Latar Belakang
Nilai akademis yang bagus merupakan
harapan setiap orang tua ketika menyekolahkan anaknya. Semua orang tua berharap
anak mereka dapat memperoleh nilai yang bagus di sekolah. Hal ini sebenarnya
wajar-wajar saja. Namun, berdasarkan beberapa penelitian belakangan ini,
ternyata tutntutan orang tua terhadap prestasi akademik anaknya dapat berdampak
buruk pada kecemasan anak dalam menghadapi aktivitas akademisnya, khususnya
ulangan umum.
Beberapa penelitian mengemukakan bahwa
banyak anak stress, tegang, cemas setiap akan menghadapi ujian, khususnya
mereka akan merasa sangat panik ketika akan menghadapi ulangan umum. Dan lebih
parahnya kecemasan ini akan membuat anak tidak maksimal dalam ujiannya.
Pada dasarnya, ada beberapa faktor
yang dapat menyebabkan kecemasan anak dalam mengahadapi ulangan umum,
diantaranya yaitu:
1. Lingkungan,
lingkungan selain dapat memberikan pengaruh baik (kepuasan) namun juga dapat
memberikan pengaruh buruk (frustasi)
2. Modelling,
kesalahan dalam modelling dapat menimbulkan kecemasan pada individu
3. Merasa
tidak dicintai, tidak memiliki dukungan, dorongan, dan motivasi
4. Harga
diri individu yang rendah
5. Persepsi
akan ancaman, seseorang yang mempersepsikan stimulus yang berupa tuntutan orang
tua untuk berprestasi sebagai ancaman, akan mengalami kecemasan dalam
menghadapi stimulus tersebut. Tuntutan untuk berprestasi yang berlebihan akan
membawa dampak buruk terhadap kepribadian si anak.
Jurnal
ini akan memfokuskan pada poin yang ke-5 yaitu mencoba untuk mengetahui
Hubungan
antara kecemasan anak dalam menghadapi ulangan umum dengan persepsi akan
tuntutan orang tua untuk berprestasi dalam belajar.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah
ada hubungan antara persepsi terhadap tuntutan orang tua untuk berprestasi
dalam belajar dengan kecemasan menghadapi ulangan umum pada anak Sekolah Dasar
kelas IV-V
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui hubungan antara
persepsi terhadap tuntutan orang tua untuk berprestasi dalam belajar dengan
kecemasan menghadapi ulangan umum pada anak Sekolah Dasar kelas IV-V
1.4 Hipotesis
Ada
hubungan negatif antara persepsi
terhadap tuntutan orang tua untuk berprestasi dalam belajar dengan kecemasan
menghadapi ulangan umum pada anak Sekolah Dasar kelas IV-V
1.5 Metode penelitian
1.
Variabel Penelitian
·
Variabel terikat: kecemasan menghadapi
ulangan umum pada anak Sekolah Dasar kelas IV-V
·
Variabel Bebas: persepsi terhadap
tuntutan orang tua untuk berprestasi dalam belajar
2. Subyek
Penelitian
Anak
Sekolah Dasar kelas IV-V Bernardus Semarang, tinggal bersam Oang Tua
3. Metode
pengumpulan data
·
Skala kecemasan menghadapi ulangan umum
·
Skala persepsi terhadap tuntutan orang
tua untuk berprestasi dalam belajar
4. Metode
Analisis Data
Metode analisis data
yang digunakan yaitu tekhnik Korelasi Product Moment
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Hubungan antara persepsi terhadap tuntutan orang tua untuk berprestasi dalam
belajar dengan kecemasan menghadapi ulangan umum pada anak Sekolah Dasar kelas
IV-V
Pemberian tuntutan akan prestasi dalam belajar oleh
orang tua dapat diartikan secara berbeda-beda oleh anak. Hal ini terjadi akibat
adanya perbedaan persepsi oleh setiap anak. Zanden (1988, hal. 33) mengartikan
persepsi sebagai proses dimana individu mengumpulkan dan menginterpretasi
informasi dan persepsi berperan sebagai perantara antara individu dan
lingkungan.
Gibson, Ivancevich dan Donelly (1995, hal
57) mengungkapkan pula karena adanya pemberian arti terhadap lingkungan oleh
setiap individu berbeda, maka setiap individu akan memberikan arti terhadap
stimulus dengan cara yang berbeda meskipun obyeknya sama. Tuntutan orang tua
dalam berprestasi dapat dipandang positif maupun negatif oleh anak. Anak-anka
yang memanndang tuntutan ini positif, akan cenderung menjadikan tuntutan ini
sebagai dorongan dan motivasi untuk terus berprestasi. Sedangkan, anak yang
memandangnya negatif akan merasa cemas dan takut terhadap tuntutan tersebut.
Endler, Edwards dan Vitelli (dalam Flet,
Endler dan Fairlie tahun 1999 hal 147) menyatakan persepsi akan ancaman
merupakan elemen kunci dalam menentukan apakah state anxiety dialami.
Siswohardjono (1982 hal. 142) menyatakan bahwa rasa cemas dan takut juga sering
muncul pada anak kalau orang tua terlalu cerewet dan banyak menuntut pada anak.
Loekmono (1994 hal. 133) mengungkapkan
bahwa kecemasan adalah respon takut terhadap suatu situasi. Pada anak SD kelas
IV-V kecemasan menghadapai ulangan mumum merupakan respon takut terhadap
ulangan umum. Hal ini dapat menyebabkan anak hilang konsentrasi dan tidak dapat
maksimal dalam ujiannya. Bahkan, pada tahap selanjutnya, kecemasan ini dapat
berdampak buruk pada kepribadian serta tingkah laku anak dalam aktivitas
lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Hasil Penelitian
1.
Uji Normalitas
·
Skor chi kuadrat pada variabel kecemasan
menghadapi ulangan umum pada anak Sekolah Dasar kelas IV-V diperoleh 15, 810
dengan P> 0,05. Ini berarti sebaran data variabel ini berdistribusi normal.
·
Skor chi kuadrat pada variabel persepsi
terhadap tuntutan orang tua untuk berprestasi dalam belajar diperoleh 3, 279
dengan P> 0,05. Ini berarti sebaran data variabel ini berdistribusi normal.
2.
Uji Linearitas
Hasil uji linearitas
antara variabel kecemasan menghadapi ulangan umum pada anak Sekolah Dasar kelas
IV-V terhadap variabel persepsi terhadap tuntutan orang tua untuk berprestasi
dalam belajar diperoleh F beda= 0,241dengan P> 0,5. Ini berart hubungan
kedua variabel bersifat linear.
3.
Uji Hipotesis
Hasil yang diproleh Rxy
= -0,061 dengan P= 0,531 (P> 0, 05). Ini berarti bahwa hipotesis penelitian ditolak. Hal ini
menunjukkan tidak ada hubungan antara persepsi
terhadap tuntutan orang tua untuk berprestasi dalam belajar dengan kecemasan
menghadapi ulangan umum pada anak Sekolah Dasar kelas IV-V.
3.2 Pembahasan
Dari hasil peneletian didapatkan
bahwa tidak adanya korelasi antara persepsi
terhadap tuntutan orang tua untuk berprestasi dalam belajar dengan kecemasan
menghadapi ulangan umum pada anak Sekolah Dasar kelas IV-V. Ini berarti
kecemasan menghadapi ulangan umum pada anank Sekolah dasar tidak dipengaruhi
oleh persepsi terhadap tuntutan orang tua untuk berprestasi dalam belajar. Hal
ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1. Kesalahan
pemilihan kata-kata pada item-item alat ukur penelitian
Kemungkinan terdapat banyak kata-kata abstrak
yang digunakan pada item-item alat ukur tidak dimengerti oleh subyek, mengingat
subjek masih berusia 10-11 tahun (menurut piaget anak seusia ini berada pada
tahap kognitif operasional konkret).
2. Adanya
kelemahan item pada skala persepsi tuntutan orang tua untuk berprestasi dalam
belajar
Kemungkinan Subyek penelitian tidak
mengerti dan memahami beberapa item pada skala persepsi tuntutan orang tua
untuk berprestasi dalam belajar yang banyak menggunakkan kalimat yang terlalu
panjang.
3. Usia
subyek penelitian yang berkisar antara 10-11 tahun
Anak pada usia ini telah mengalami
pealihan dari subyektivitas menjadi obyektivitas. Mereka telah memiliki
kesadaran akan pentingnya pendidikan, sehingga mereka menganggap wajar tuntutan
orang tuanya untuk prestasi belajar mereka. Oleh karena itu, kecemasan yang
dialami tidak berhubungan dengan tuntutan orang tua, kemungkinan kecemasan ini
disebabkan oleh hal-hal lain, seperti:
a. Pengaruh
teman sebaya
Anak-anak
uyang berusia 10-11 tahun cenderung ingin diterima oleh kelompok teman sebaya
mereka. Oleh karena itu, banayk anak SD kelas IV-V mengalami kecemasan ketika
akan menghadapi ulangan umum, karen ini akan berpengaruh pada prestasi mereka
di kelas dan penerimaan kelompok terhadap dirinya.
b. Pengaruh
sekolah
Kecemasan
anak dalam menghadapi ulangan umum, diperkirakan karena tuntutan sekolah untuk
mempertahankan prestasi rangking sekolah terbaik.
4. Kelemahan
teknis pelaksanaan penelitian
a. Pengaturan
Subyek penelitian
Saat
pengambilan data, peneliti tidak dapat mngkoordinasi subyek dengan baik.
Sehingga subyek yang telah selesai mengisi skala peneltian cenderung tidak tertib
dan ribut sehingga mengganggu konsentrasi dan ketelitian subyek lainnya.
b. Penjelasan
tata cara dalam pengisian alat ukur
Kemungkinan
penjelasan tata cara dalam pengisian alat ukur kurang dapat dipahami oleh
subyek.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Hasil dari penelitian diperoleh
bahwa Rxy= -0,061 dengan P= 0,531 (P> 0, 05). Ini berarti bahwa hipotesis penelitian ditolak. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara antara persepsi terhadap tuntutan orang tua untuk berprestasi dalam
belajar dengan kecemasan menghadapi ulangan umum pada anak Sekolah Dasar kelas
IV-V.
4.2
Saran-saran
Bagi
peneliti selanjutnya agar dapat mengantisipasi kelemahan-kelemahan yang mungkin
terjadi pada pelaksanaan penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Adapun cara yang ditawarkan yaitu:
§ Mengatasi
kelemahan teknis pelaksanaan penelitian dengan memberikan penjelasan secara
singkat padat, jelas kepada subyek pada saat penelitian
§ Membuat
item-item alat ukur sesuai dengan kemampuan yang dimiliki subyek
DAFTAR
PUSTAKA
Ambarwati,
Triana & Abdullah, Sri Muliarti. 2012. Hubungan
antara persepsi terhadap tuntutan orang tua untuk berprestasi dalam belajar
dengan kecemasan menghadapi ulangan umum pada anak Sekolah Dasar kelas IV-V.
Jurnal. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Wangsa Manggala